Sejarah Trasnportasi Darat
Pengertian transportasi
berasal dari bahasa latin yaitu transportare,
dimana trans berarti seberang
atau sebelah lain dan portare yang berarti pengangkutan atau membawa dan Land brarti
darat. Jadi transportasi berarti pengangkutan atau membawa sesuatu kesebelah
lain dari suatu tempat ke tempat lain melaui darat. dengan demikian
transportasi darat dapat didefinisikan sebagai usaha dan kegiatan mengangkutan
atau membawa barang atau penumpang dari suatu tempat ketempat lainnya melalui
darat (Kamaluddin,13:2003).
Menurut
Sahari Besari dalam Teknologi di Nusantara 40 abad hambatan Inovasi,
transportasi darat yaitu pengangkutan barang-barang yang pada aawalnya
dilakukan oleh orang dengan menggunakan tangan dan kakinya. Kaki digunakan
untuk memindahkan diri dari satu tempat ketempat lain dan tangan untuk memegang
barangnya yang mungkin diletakkan diatas kepala, diatas pundak atau dijinjing.
Hal tersebut dilakukan selama ribuan tahun.
Setelah
adanya inovasi dalam transportasi, maka pengangkutan barang dilakukan meenggunakan
pikulan atau tandu, kemudian setelah manusia mengenal teknologi penjinakan
hewan besar seperti kuda, sapi, unta dan lain sebangsanya, transportasi
dialihkan kepada hewan. Manusia menempatkan barang-barang bawaannya pada hewan
tersebut atau juga manusia duduka menaiki hewan dan tinggal mengarahkannya.
Ketika barang yang digunakannya berukuran sangat besa, maka pelaksanaannya
memerlukan kecerdasan manusia menghasilkan berbagai inovasi. Kemudian dengan
inovasi, melintang diatas landasan tersebut, diletakkan “bantal gulung” (roller
bearing). Dengan demikian, tenaga yang diperlukan untuk menggerakkan benda yang
dipindahkan menjadi jauh lebih kecil.
Sebelum
penemuan roda, beban yang berat diangkut dengan eretan atau kereta luncur. Atau
diletakkan diatas semacam rakit diatas batang-batang kayu yang diletakkan
melintang diatas tanah. Beberapa orang menarik dari depan, beberapa lagi
mendorong dari belakang. Jika salah satu batang kayu telah terlepas dilaui
rakit, lalu diletakkan di sebelah depannya. Mungkin sekali cara pengangkutan
yang demikian inilah yang mengilhami penemuan roda (Pratignjo,10:1982).
Perkembangan selanjutnya yang lebih krusial adalah mulai ditemukannya roda yang
terjadi secara independen diberbagai tempat dan waktu yang berbeda. Namun hasil
penelitian mengenai perkembangan roda, merujuk pada proses yang terjadi di
Mesopotamia dipergunakan cap silinder dari batu yang memiliki desain pada
dindingnya. Apabila silinder itu digelindingkan diatas lempengan tanah liat
yang masih lunak, maka silinder akan memindahkan desain yang dimilikinya pada
lempengan tanah liat tersebut.
Desain
yang ditekankan (imprieted) pad lempengan terakota berfungsi sebagai cap pada
surat zaman modern. Cara tersebut saat ini masih sering digunakan dinas pos
dalam memberikan cap diatas perangko surat.
Penggunaan cap silinder tersebut telah berlaku dimesotopotamia selama
beberapa milineum. Bersamaan munculnya cap silinder muncul pula roda sebagai
kendaraan dan meja putar untuk produksi gerabah. Dengan lahirnya teknologi
roda, dimulailah pengembangan kereta kendaraan untuk transportasi orang maupun
baranag-barang. Terutama setelah hewan hasil domestikasi dapat diterapkan
sebagai binatang penghela. Akibat selanjutnya perkembangan system jalan raya.
Dari
sejarah panjang tranportasi diatas terdapat unsur-unsur transportasi
transportasi adalah sebagai berikut:
1) Jalan
atau the way
Jalan merupakan
suatu kebutuhan yang paling esensial dalam tranportasi. Tanpa adanya jalan tak
mungkin disediakaan jasa transportasi bagi pemakainya. Jalan ditujukan dan
disediakan sebagai basis bagi alat pengangkutan untuk bergerak dari suatu
tempat asal ketempat tujuannya.
2) Alat
angkutan atau vehicle
Kendaraan dan
alat angkutan pada umumnya merupakan unsur transport yang penting lainnya.
Perkembangan dan kemajuan jalandan alat anagkutan merupakan dua unsur yang
paling memrlukan atau berkaitan satu dengan lainnya. Alat angkutan ini dapat
dibagi-bagi lagi dalam jenisnya. Sedangkan alat angkutan jalan darat dapat
berupa gerobak, pedati, bus, mobil, kereta api, dan lain-lain.
3) Tenaga
penggerak atau motive power
Tenaga penggerak
disini adalah tenaga atau energy yang digunakan untuk menarik atau mendorong
alat angkutan. Untuk keperluan ini dapat digunakan tenaga manusia, binatang,
tenaga uap, BBM, tenaga listrik dan tenaga diesel.
4) Tenaga
pemberhentian atau terminal
Terminal adalah
tempat dimana suatu perjalan transportasi dimulai maupun berhenti atau berakhir
sebagai tempat tujuan.oleh karena itu di terminal disediakan berbagai fasilitas
pelayanan penumpang (Kamaluddin,17:2003)..
2.2 Sejarah Perkembangan Transportasi darat
Transportasi
darat terdiri atas transportasi jalan rel atau kereta api dan tranportasi jalan
raya.
1)
Transport
jalan rel
Di
dalam transport jalan rel (rail tranport) ini digunakan akat angkutan berupa kereta
api yang terdiri atas lokomotif, garbing (kereta barang) dan kereta penumpang.
Jalan yang dipergunakan berupa jalan rel baja, baik dua rel maupun monorel.
Tenaga penggerak disini adalah tenaga uap dan tenaga listrik. Untuk menjamin
keamanan lalu lintas, jalan rel menggunakan system bok, dimana hanya satu kereta boleh berada. Di sector yang terpisah
itu ada pos, yang memakai tiang dengan tanda tutup untuk masuk ke blok di
belakangnya. Sedngkan Menurut Kualitas pelayanan kereta api dapat diukur dari:
keselamatan perjalanan dan keadaan, ketetapan waktu, kemudahan pelayanan,
kenyamanan, kecepatan dan energi (Nasution,327:2008)
a)
Kereta
Api
Menurut
penelitian Charles E. Lee dan C.F Dendy Marshall gerobak gerobak digunakan
untuk memudahkan pengangkutan. Diletakkan diatas rel supaya dapat ditarik
dengan ringan. System ini digunakan di pertambangan Eropa Tengahm pada tahun
1520. Pada than 1620 insiyur pertambangan Huntingdon Beamumont emperkenalkan
alat mekanik. Gerobalk yang ada diatas jalan rel antara New Castle dan daerah
Pertambangan diberi roda. Dengan alat ini Ralp Allen pertama kali mengangkut
arang batu daari pertambangannya ke pelabuhan Avon tahun 1730. Tahun 1776 John
Curr membuat plendes untuk menahan roda supaya gerobak tidak tergelincir rel.
setahun kemudian Reynold menggantikan rel kayu dengan besi, hasil tanur tinggi
Coelebrook Dale (Departemen Penerangan,12:1978).
Kereta
pertama yang digerakkan oleh tenaga uap diketemukan tahun 1769 oleh Gugnot,
insiyur Perancis. Kereta yang memakai tiga roda mencapai kecepatan 6 km/jam.
Tetapi lokomotif rusak dikarenakan berjalan diatas jalan biasa bukan jalan rel.
setelah itu penemu tenaga uap, James Watt tahun 1770 membuat mesin. Mesin
dipakai sebagai alat pompa air. Dipertambangan air memainkan peranan besar sekali.
Para ahli terus memusatkan perhatian pada pembuatan kereta, yang digerakkan
dengan tenaga uap. Lokomotif pertama dengan memakai dua silinder dibuat oleh
insinyur Murdock tahun 1786. Dalam sejarah keretaapian dicatat George
Sthephenson sebagai bapak lokomotif. Lokomotif pertama Blucher, yang ia bangun
adalah untuk pertambangan Killingworth tahun 1814 (Departemen
Penerangan,15:1978.
Di
Inggris setelah kayu diganti besi, angkutan diatas rel pertama ditarik kuda.
Sedangkan yang pertama didunia dengan membawa barang ialah Surrey Iron Railway
yaitu pada tahun 1803. Selanjutnya mennyusul tahun 1807, dimana kereta rel
pertama mengangkut penumpang. Pengangkutnnya ialah Tram Oystermouth, yang
kemudian menjelma sebagai kereta listrik Swasea and Mumbles. Setelah Liverpool
da Manchester Railway berhasil, demam kereta api timbul dimana-mana.
Pembangunan jalan rel mencapai 2.396 pada tahun 1840, dibandingkan dengan 157
km pada tahun 1830. Hamper tiap industry pertambangan membuka jalan rel sebagai
alat angkutan hasil arang batu. Perusahaan yang tumbuh, hingga tiba seleksi dan
konsolidasi. Yang kecil bergabung supaya kuat dan tetap survive.
Gabungan
pertama terjadi antara tiga perusahaan local di Delby menjadi Maindland Railway
tahun 1844. Dua tahun kemudian The London and North Wetren Railway dibentuk
dari perusahaan Liverpool and
Manchester. Perusahaan-perusahaan kereta api saling menggabungkan diri
dengan perusahaan lainnya hingga disatukan pada saat perang dunia I, dimana
kereta api diambil alih pemerintah dibawah Regulation of the forces Act pada
tahun 1923. Pada tahun 1939 sampai perang dunia ke II, pemerintah melakukan
pengawasan lagi terhadap kereta api dan London Passenger Board. Selanjutnya
pada tahun 1946 diadakan nasionalisasi dengan mengeluarkan transport Bill
(Departemen Penerangan,13:1978).
Kereta api masuk di
Indonesia, awalnya mendapat halangan dan rintangan. Namun tahun 1868 masuk di
Indonesia yang saat itu berstatus masih Hindia Belanda, manfaatnya belum
dirasakan sebagai alat kemakmuran Rakyat. Bahkan sebaliknya memperkuat
kedudukan penjajah dalam arti ekonomi, politik dan strategi. Pemerintah Hindia
Belanda sendiri bimbang untuk membangun kereta api. Khawatir pribumi
menggunakan sebagai “senjata makan tuan”. Jika konstruksi dan eksploitai
diserahkan kepada pihak swasta ditakutkan mereka akan menjadi kuat dengan
membentuk “negara dalam negara” (Departemen Penerangan,21:1978). Setelah
melalui jatuh bangun dan perjuangan panjang maka setelah Setelah penyerahan
keaulatan, Indonesia dihadapkan fakta adanya dua perusahaan kereta api. Pertama
milik RI, yaitu djawatan Kereta Api Republik Indonesia (DKRI). Kedua adalah
Saatspoor (SS) dan Vereenigde Spoor wegbedrijven (VS). VS adalah gabungan dari
perusahaan kereta api swasta. Demi kepentinganperjuangan kedua factor DKRI dan
SS/VS pada tanggal 1 Januari 1950 digabung menjadi Djawatan Kereta Api (DKA).
Selanjutnya DKA berubah menjadi PJKA sebagai manifestasi alat produksi yang
menyangkut hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
2)
Transport
jalan raya
Dalam transportasi
jalan raya ini meliputi tranpor yang menggunakan alat angkutan berupa manusia,
binatang, pedati, andong, sepeda motor, becak, bus, truk dan kendaraan bermotor
lainnya. Jalan yang digunakan tranpor ini adalah jalan setapak, jalan tanah,
jalan kerikil dan jalan aspal. Sedangkan tenaga penggerak yang digunakan
adalah tenaga manusia, tenaga binatang,
tenaga uap, BBM dan diesel. Berikut adalah beberapa transportasi darat yang
merupakan pionir dari transportasi darat lainnya.
a) Bus
Inggris mulai
mengenalkan sistem transportasi massa pertamanya, yakni dengan munculnya Omni
Bus oleh George Shillibeer di kota London pada 1829. Omni Bus adalah kendaraan
mirip gerbong beroda besar dengan pintu masuk di belakang. Jumlah kursinya 18
hingga 20 yang ditata sejajar dan berhadap-hadapan. Model Omni Bus ini kemudian
menyebar ke kota besar lain, seperti New York dan Paris pada tahun 1830-an.
Pada tahun yang sama, George Stephenson meluncurkan kereta api uap yang pertama
di Inggris dengan rute Liverpool – Manchester. Perkembangan omni bus berikutnya
adalah omni bus susun (double decker). Omni bus inilah embrio pertama
lahirnya bus bermotor seperti yang dikenal sekarang (http://id.wikipedia.org/wiki/Wikipedia
diakses pada tanggal 26 Februari 2012).
b) Sepeda
Seperti yang ditulis Ensiklopedia Columbia, nenek moyang
sepeda diperkirakan berasal dari Perancis. Perancis sejak awal abad
ke-18 mengenal alat transportasi roda dua yang dinamai velocipede.
Bertahun-tan, velocipede menjadi satu-satunya istilah yang merujuk hasil
rancang bangun kendaraan dua roda. Konstruksinya belum mengenal besi. Modelnya
pun masih sangat "primitif". Setelah
seorang Jerman bernama Baron Karls
Drais von Sauerbronn yang pantas dicatat sebagai salah seorang
penyempurna velocipede. Tahun 1818, von Sauerbronn membuat alat transportasi
roda dua untuk menunjang efisiensi kerjanya. Sebagai kepala pengawas hutan Baden, ia memang membutuh
sarana transportasi bermobilitas tinggi. Tahun 1839, Kirkpatrick MacMillan,
pandai besi kelahiran Skotlandia, membuatkan "mesin" khusus untuk sepeda. Mesin
ini mirip mesin pendorong yang diaktifkan engkol, lewat gerakan turun-naik kaki
mengayuh pedal. MacMillan pun sudah menghubungkan engkol tadi dengan tongkat
kemudi atau setang sederhana.
Sedangkan ensiklopedia Britannica.com mencatat upaya
penyempurnaan penemu Perancis, Ernest Michaux pada 1855,
dengan membuat pemberat engkol, hingga laju sepeda lebih stabil. Makin sempurna
setelah orang Perancis lainnya, Pierre Lallement (1865)
memperkuat roda dengan menambahkan lingkaran besi di sekelilingnya (sekarang
dikenal sebagai pelek atau velg). Lallement juga yang memperkenalkan sepeda
dengan roda depan lebih besar daripada roda belakang. Namun kemajuan paling
signifikan terjadi saat teknologi pembuatan baja berlubang ditemukan, menyusul
teknik penyambungan besi, serta penemuan karet sebagai bahan baku ban. Namun, faktor safety
dan kenyamanan tetap belum terpecahkan. Karena teknologi suspensi (per dan
sebagainya) belum ditemukan, goyangan dan guncangan sering membuat
penunggangnya sakit pinggang. Setengah bercanda, masyarakat menjuluki sepeda
Lallement sebagai boneshaker (penggoyang tulang).
Sehingga
tidak heran jika di era 1880-an, sepeda tiga roda yang dianggap lebih aman buat
wanita dan laki-laki yang kakinya terlalu pendek untuk mengayuh sepeda
konvensional menjadi begitu populer. Trend sepeda roda dua kembali mendunia
setelah berdirinya pabrik sepeda pertama di Coventry,
Inggris pada 1885. Pabrik yang didirikan James Starley ini makin
menemukan momentum setelah tahun 1888 John Dunlop menemukan
teknologi ban angin. Laju sepeda pun tak lagi berguncang. Penemuan lainnya,
seperti rem, perbandingan gigi yang bisa diganti-ganti, rantai, setang yang
bisa digerakkan, dan masih banyak lagi makin menambah daya tarik sepeda. Sejak
itu, berjuta-juta orang mulai menjadikan sepeda sebagai alat transportasi,
dengan Amerika dan Eropa sebagai pionirnya.
Kini sepeda mempunyai beragam nama dan model. Pengelompokan biasanya
berdasarkan fungsi dan ukurannya ( www.rizkibeo.wordpress.com,
diakses pada tanggal 26 Februari 2012.)
c) Mobil
Mobil pertama
di Amerika Serikat adalah hasil ciptaan dari Oliver Evans pada 1789. Pada tahun 1804 Evans
mendemonstrasikan mobil pertamanya, yang bukan hanya mobil pertama di AS tapi
juga merupakan kendaraan amfibi pertama,
yang kendaraan tenaga-uapnya sanggup jalan di darat menggunakan roda dan di air
menggunakan roda padel. Umumnya mobil
pertama mesin pembakaran dalam yang menggunakan
bensin dibuat hampir bersamaan pada 1886 oleh penemu Jerman yang bekerja secara terpisah. Karl Benz
pada 3 Juli 1886 di Mannheim, dan Gottlieb
Daimler dan Wilhelm Maybach di Stuttgart. Pada
5 November
1895, George B. Selden
diberikan paten AS untuk mesin mobil dua
tak. Paten ini memberi dampak negatif pada perkembangan industri mobil di
AS. Penerobosan spektakuler dilakukan oleh Berta Benz pada 1888.
Mesin-uap, listrik, dan bensin bersaing untuk beberapa dekade, dengan mesin
bensin pembakaran dalam meraih dominasi pada 1910-an.
Garis-produksi skala besar
pembuatan mobil harga terjangkau dilakukan oleh Oldsmobile
pada 1902, dan
kemudian dikembangkan besar-besaran oleh Henry Ford
pada 1910-an. Dalam
periode dari 1900 ke pertengahan 1920-an perkembangan teknologi otomotif sangat cepat, disebabkan
oleh jumlah besar (ratusan) pembuat mobil kecil yang semuanya bersaing untuk
meraih perhatian dunia. Pengembangan utama termasuk penyalaan elektronik dan
self-starter elektronik (keduanya oleh Charles Kettering, untuk
Perusahaan mobil Cadillac di tahun 1910-1911), suspensi independen, dan rem
empat ban. Ford Model T adalah salah satu mobil pertama yang harganya
terjangkau konsumen (1927). Pada tahun 1930-an,
kebanyakan teknologi dalam permobilan sudah diciptakan, walaupun sering
diciptakan kembali di kemudian hari dan diberikan kredit ke orang lain.
Misalnya, pengemudian roda-depan
diciptakan kembali oleh Andre Citroën dalam
peluncuran Traction Avant pada 1934, meskipun
teknologi ini sudah muncul beberapa tahun sebelumnya dalam mobil yang dibuat
oleh Alvis dan Cord, dan di dalam mobil
balap oleh Miller.
Setelah 1930,
jumlah produsen mobil berkurang drastis berpasan dengan industri saling
bergabung dan matang. Sejak 1960, jumlah produsen hampir tetap, dan inovasi berkurang. Dalam
banyak hal, teknologi baru hanya perbaikan dari teknologi sebelumnya. Dengam
pengecualian dalam penemuan manajemen mesin,
yang masuk pasaran pada 1960-an, ketika barang-barang elektronik menjadi cukup murah
untuk produksi massal dan cukup
kuat untuk menangani lingkungan yang kasar pada mobil. Dikembangkan oleh Bosch, alat elektronik
ini dapat membuat buangan mobil berkurang secara
drastis sambil meningkatkan efisiensi dan tenaga (http://id.wikipedia.org/wiki/Wikipedia,
diakeses pada tanggal 26 Februari 2012)
2.3 Sistem jalan lalu-lintas Trasportasi
Darat
Sudah
menjadi kenyataan bahwa daerah perkembangan peradaban selalu terletakdi jalan
lalu-lintas perdagangan. Meskipun jalan itu belum baik seperti sekarang. Dahulu
jalan masih belum teratur. Hanya jalan di kota yang sudah teratur dan terawat.
Pada abad ke-6 sebelum masehi, di Babylonia telah dikenal jalan yang bagus.
Jalan ini digunakan sebagai
kafilah-kafilah yang datang dari Mesir, India dan Asia Kecil. Setelah Persia
mengalahkan bangsa-bangsa Asia, mereka membuat jalan-jalan yang baik. Jalan ini
digunakan terutama oleh Iskandar Zulkarnain menaklukkan bangsa Persia. Dan
terjadi pada abad ke-4 sebelum masehi.
Didaratan
Cina, pada 3000 tahun yang lalu, yaitu pada waktu dinasti Chou, telah
dikenalkan jalan-jalan yang baik. Lalu lintaspu telah ramai. Oleh karena itu,
lalu diadakannya peraturan-peraturan lalu lintas. Misalnya: semua kendaraan
beroda, panjang porosnya ditentukan dan seragam. Dengan demikian, bekas-bekas
roda itu selalu membuat aluryang sama. Akibatnya, alur-alur itu lama-lama
menjadi padat dan rata serta keras. Dengan demikian kendaraan bida berjalan
dengan cepat. Dan selanjutnya perkembangan jalan menjadi begitu pesat dan
membentuk lahirlah system jalan raya (Pratignjo,17:1982).
System
jalan raya tidak terlepas dari sejarah panjang penemuan jalan yang dilakukan
secara kebetulan. Pada awalnya jalan hanya berupa jejak manusia yang mencari
kebutuhan hidup ataupun sumber air. Setelah manusia mulai hidup berkelompok
jejak-jejak tersebut berubah menjadi jalan setapak. Dengan mulai digunakannya
hewan-hewan sebagai alat transportasi, jalan mulai dibuat rata. Jalan pertama
di Mesopotamia berkaitan dengan ditemukannya roda. Konstruksi pengerasan jalan
berkembang pesat pada zaman keemasan Romawi. Perkembangan konstruksi pengerasan
seakan berhenti dengan mundurnya kekuasaan Romawi sampai awal abad ke 18. Pada
saat itu beberapa ahli dari perancis, Skotlandia menemukan system-sistem
konstruksi pengerasan jalan dan sebagian sampai saat ini masih umum digunakan
di Indonesia maupun di negara-negara lain di dunia.
John
Lounden Mac Adam (1765-1836), orang Skotlandia memperkenalkan konstruksi
perkerasan perkerasan yang terdiri dari batu kecil atau batu kali, pori-pori
diatasnya ditutup dengan batu yang lebih kecil atau halus. Jenis perkerasan ini
dikenal dengan nama perkerasan Macadam. Untuk memberikan lapisan yang kedap
air, maka diatas lapisan macadam diberi aspal dan ditaburi pasir kasar. Perre
Marie Jerome Tresagut (1757-1834) dari Perancis mengembangkan system lapisan
batu pecah dilengkapi dengan drainase, kemiripan melintang serta mulai
menggunakan pondasi dari batu. Thomas Telford (1757-1834) dari Skotlandia
membangun jalan mirip dengan apa yang dilaksanakan Tresguet. Konstruksi
kekerasanya terdiri dari batu pecah berukuran 15/70 sampai 25/30 yang disusun
tegak.batu-batu kecil diletakkan diatasnya untuk memberikan permukaan yang
rata. System ini dinamakan system jalan raya Telford dan di Indonesia pada
zaman dahulu menggunakan system ini (Sukirman,2:1999). Hal yang menjadi
persoalan utama dari seorang insinyur jalan raya dan masyarakat sekarang adalah
lokasi jalan raya. Jalan raya yang kurang tepat lokasinya, rancangannya,
pembangunan atau perbaikannya akan mengalami pengikisan (erosi) atau endapan
(sedimentasi) yang alan membahayakan keamanan lalu lintas jalan (Sutanto,42:1992).
Catatan
tentang jalan di Indonesia tak banyak ditemukan. Pembangun jalan yang tercatat
dalam sejarah bangsa di Indonesia adalah peembangunan jalan pos pada zaman
pemerintahan Daendles, yang dibangun dari Anyer sampai Panarukan, membentang
sepanjang pulau Jawa. Diluar pulau Jawa pembangunan jalan hamper tidak berarti.
Pada awal 1970 Indonesia mulai membangun jalan-jalan dengan lebih baik. Yaitu
dengan pembangunan tol Jakarta-Bogor-Ciawi. Setelah perkembangan sistem jalan
raya, berkembanglah system perangkutan dimana yang menjadi unsur pokok adalah
sarana dan prasarananya (Warpani,31:1990).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar