Minggu, 06 Mei 2012

Sejarah Transportasi Darat


 Sejarah Trasnportasi Darat

Pengertian transportasi berasal dari bahasa latin yaitu transportare, dimana trans berarti seberang atau sebelah lain dan portare  yang berarti pengangkutan atau membawa dan Land  brarti darat. Jadi transportasi berarti pengangkutan atau membawa sesuatu kesebelah lain dari suatu tempat ke tempat lain melaui darat. dengan demikian transportasi darat dapat didefinisikan sebagai usaha dan kegiatan mengangkutan atau membawa barang atau penumpang dari suatu tempat ketempat lainnya melalui darat (Kamaluddin,13:2003).
Menurut Sahari Besari dalam Teknologi di Nusantara 40 abad hambatan Inovasi, transportasi darat yaitu pengangkutan barang-barang yang pada aawalnya dilakukan oleh orang dengan menggunakan tangan dan kakinya. Kaki digunakan untuk memindahkan diri dari satu tempat ketempat lain dan tangan untuk memegang barangnya yang mungkin diletakkan diatas kepala, diatas pundak atau dijinjing. Hal tersebut dilakukan selama ribuan tahun.
Setelah adanya inovasi dalam transportasi, maka pengangkutan barang dilakukan meenggunakan pikulan atau tandu, kemudian setelah manusia mengenal teknologi penjinakan hewan besar seperti kuda, sapi, unta dan lain sebangsanya, transportasi dialihkan kepada hewan. Manusia menempatkan barang-barang bawaannya pada hewan tersebut atau juga manusia duduka menaiki hewan dan tinggal mengarahkannya. Ketika barang yang digunakannya berukuran sangat besa, maka pelaksanaannya memerlukan kecerdasan manusia menghasilkan berbagai inovasi. Kemudian dengan inovasi, melintang diatas landasan tersebut, diletakkan “bantal gulung” (roller bearing). Dengan demikian, tenaga yang diperlukan untuk menggerakkan benda yang dipindahkan menjadi jauh lebih kecil.
Sebelum penemuan roda, beban yang berat diangkut dengan eretan atau kereta luncur. Atau diletakkan diatas semacam rakit diatas batang-batang kayu yang diletakkan melintang diatas tanah. Beberapa orang menarik dari depan, beberapa lagi mendorong dari belakang. Jika salah satu batang kayu telah terlepas dilaui rakit, lalu diletakkan di sebelah depannya. Mungkin sekali cara pengangkutan yang demikian inilah yang mengilhami penemuan roda (Pratignjo,10:1982). Perkembangan selanjutnya yang lebih krusial adalah mulai ditemukannya roda yang terjadi secara independen diberbagai tempat dan waktu yang berbeda. Namun hasil penelitian mengenai perkembangan roda, merujuk pada proses yang terjadi di Mesopotamia dipergunakan cap silinder dari batu yang memiliki desain pada dindingnya. Apabila silinder itu digelindingkan diatas lempengan tanah liat yang masih lunak, maka silinder akan memindahkan desain yang dimilikinya pada lempengan tanah liat tersebut.
Desain yang ditekankan (imprieted) pad lempengan terakota berfungsi sebagai cap pada surat zaman modern. Cara tersebut saat ini masih sering digunakan dinas pos dalam memberikan cap diatas perangko surat.  Penggunaan cap silinder tersebut telah berlaku dimesotopotamia selama beberapa milineum. Bersamaan munculnya cap silinder muncul pula roda sebagai kendaraan dan meja putar untuk produksi gerabah. Dengan lahirnya teknologi roda, dimulailah pengembangan kereta kendaraan untuk transportasi orang maupun baranag-barang. Terutama setelah hewan hasil domestikasi dapat diterapkan sebagai binatang penghela. Akibat selanjutnya perkembangan system jalan raya.
Dari sejarah panjang tranportasi diatas terdapat unsur-unsur transportasi transportasi adalah sebagai berikut:
1)      Jalan atau the way
Jalan merupakan suatu kebutuhan yang paling esensial dalam tranportasi. Tanpa adanya jalan tak mungkin disediakaan jasa transportasi bagi pemakainya. Jalan ditujukan dan disediakan sebagai basis bagi alat pengangkutan untuk bergerak dari suatu tempat asal ketempat tujuannya.
2)      Alat angkutan atau vehicle
Kendaraan dan alat angkutan pada umumnya merupakan unsur transport yang penting lainnya. Perkembangan dan kemajuan jalandan alat anagkutan merupakan dua unsur yang paling memrlukan atau berkaitan satu dengan lainnya. Alat angkutan ini dapat dibagi-bagi lagi dalam jenisnya. Sedangkan alat angkutan jalan darat dapat berupa gerobak, pedati, bus, mobil, kereta api, dan lain-lain.
3)      Tenaga penggerak atau motive power
Tenaga penggerak disini adalah tenaga atau energy yang digunakan untuk menarik atau mendorong alat angkutan. Untuk keperluan ini dapat digunakan tenaga manusia, binatang, tenaga uap, BBM, tenaga listrik dan tenaga diesel.

4)      Tenaga pemberhentian atau terminal
Terminal adalah tempat dimana suatu perjalan transportasi dimulai maupun berhenti atau berakhir sebagai tempat tujuan.oleh karena itu di terminal disediakan berbagai fasilitas pelayanan penumpang (Kamaluddin,17:2003)..
2.2  Sejarah Perkembangan Transportasi  darat
Transportasi darat terdiri atas transportasi jalan rel atau kereta api dan tranportasi jalan raya.
1)      Transport jalan rel
Di dalam transport jalan rel (rail tranport) ini digunakan akat angkutan berupa kereta api yang terdiri atas lokomotif, garbing (kereta barang) dan kereta penumpang. Jalan yang dipergunakan berupa jalan rel baja, baik dua rel maupun monorel. Tenaga penggerak disini adalah tenaga uap dan tenaga listrik. Untuk menjamin keamanan lalu lintas, jalan rel menggunakan system bok, dimana hanya satu  kereta boleh berada. Di sector yang terpisah itu ada pos, yang memakai tiang dengan tanda tutup untuk masuk ke blok di belakangnya. Sedngkan Menurut Kualitas pelayanan kereta api dapat diukur dari: keselamatan perjalanan dan keadaan, ketetapan waktu, kemudahan pelayanan, kenyamanan, kecepatan dan energi (Nasution,327:2008)
a)      Kereta Api
Menurut penelitian Charles E. Lee dan C.F Dendy Marshall gerobak gerobak digunakan untuk memudahkan pengangkutan. Diletakkan diatas rel supaya dapat ditarik dengan ringan. System ini digunakan di pertambangan Eropa Tengahm pada tahun 1520. Pada than 1620 insiyur pertambangan Huntingdon Beamumont emperkenalkan alat mekanik. Gerobalk yang ada diatas jalan rel antara New Castle dan daerah Pertambangan diberi roda. Dengan alat ini Ralp Allen pertama kali mengangkut arang batu daari pertambangannya ke pelabuhan Avon tahun 1730. Tahun 1776 John Curr membuat plendes untuk menahan roda supaya gerobak tidak tergelincir rel. setahun kemudian Reynold menggantikan rel kayu dengan besi, hasil tanur tinggi Coelebrook Dale (Departemen Penerangan,12:1978).
Kereta pertama yang digerakkan oleh tenaga uap diketemukan tahun 1769 oleh Gugnot, insiyur Perancis. Kereta yang memakai tiga roda mencapai kecepatan 6 km/jam. Tetapi lokomotif rusak dikarenakan berjalan diatas jalan biasa bukan jalan rel. setelah itu penemu tenaga uap, James Watt tahun 1770 membuat mesin. Mesin dipakai sebagai alat pompa air. Dipertambangan air memainkan peranan besar sekali. Para ahli terus memusatkan perhatian pada pembuatan kereta, yang digerakkan dengan tenaga uap. Lokomotif pertama dengan memakai dua silinder dibuat oleh insinyur Murdock tahun 1786. Dalam sejarah keretaapian dicatat George Sthephenson sebagai bapak lokomotif. Lokomotif pertama Blucher, yang ia bangun adalah untuk pertambangan Killingworth tahun 1814 (Departemen Penerangan,15:1978.
Di Inggris setelah kayu diganti besi, angkutan diatas rel pertama ditarik kuda. Sedangkan yang pertama didunia dengan membawa barang ialah Surrey Iron Railway yaitu pada tahun 1803. Selanjutnya mennyusul tahun 1807, dimana kereta rel pertama mengangkut penumpang. Pengangkutnnya ialah Tram Oystermouth, yang kemudian menjelma sebagai kereta listrik Swasea and Mumbles. Setelah Liverpool da Manchester Railway berhasil, demam kereta api timbul dimana-mana. Pembangunan jalan rel mencapai 2.396 pada tahun 1840, dibandingkan dengan 157 km pada tahun 1830. Hamper tiap industry pertambangan membuka jalan rel sebagai alat angkutan hasil arang batu. Perusahaan yang tumbuh, hingga tiba seleksi dan konsolidasi. Yang kecil bergabung supaya kuat dan tetap survive.
Gabungan pertama terjadi antara tiga perusahaan local di Delby menjadi Maindland Railway tahun 1844. Dua tahun kemudian The London and North Wetren Railway dibentuk dari perusahaan Liverpool and  Manchester. Perusahaan-perusahaan kereta api saling menggabungkan diri dengan perusahaan lainnya hingga disatukan pada saat perang dunia I, dimana kereta api diambil alih pemerintah dibawah Regulation of the forces Act pada tahun 1923. Pada tahun 1939 sampai perang dunia ke II, pemerintah melakukan pengawasan lagi terhadap kereta api dan London Passenger Board. Selanjutnya pada tahun 1946 diadakan nasionalisasi dengan mengeluarkan transport Bill (Departemen Penerangan,13:1978).
Kereta api masuk di Indonesia, awalnya mendapat halangan dan rintangan. Namun tahun 1868 masuk di Indonesia yang saat itu berstatus masih Hindia Belanda, manfaatnya belum dirasakan sebagai alat kemakmuran Rakyat. Bahkan sebaliknya memperkuat kedudukan penjajah dalam arti ekonomi, politik dan strategi. Pemerintah Hindia Belanda sendiri bimbang untuk membangun kereta api. Khawatir pribumi menggunakan sebagai “senjata makan tuan”. Jika konstruksi dan eksploitai diserahkan kepada pihak swasta ditakutkan mereka akan menjadi kuat dengan membentuk “negara dalam negara” (Departemen Penerangan,21:1978). Setelah melalui jatuh bangun dan perjuangan panjang maka setelah Setelah penyerahan keaulatan, Indonesia dihadapkan fakta adanya dua perusahaan kereta api. Pertama milik RI, yaitu djawatan Kereta Api Republik Indonesia (DKRI). Kedua adalah Saatspoor (SS) dan Vereenigde Spoor wegbedrijven (VS). VS adalah gabungan dari perusahaan kereta api swasta. Demi kepentinganperjuangan kedua factor DKRI dan SS/VS pada tanggal 1 Januari 1950 digabung menjadi Djawatan Kereta Api (DKA). Selanjutnya DKA berubah menjadi PJKA sebagai manifestasi alat produksi yang menyangkut hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.  
2)      Transport jalan raya
Dalam transportasi jalan raya ini meliputi tranpor yang menggunakan alat angkutan berupa manusia, binatang, pedati, andong, sepeda motor, becak, bus, truk dan kendaraan bermotor lainnya. Jalan yang digunakan tranpor ini adalah jalan setapak, jalan tanah, jalan kerikil dan jalan aspal. Sedangkan tenaga penggerak yang digunakan adalah  tenaga manusia, tenaga binatang, tenaga uap, BBM dan diesel. Berikut adalah beberapa transportasi darat yang merupakan pionir dari transportasi darat lainnya.
a)      Bus
Inggris mulai mengenalkan sistem transportasi massa pertamanya, yakni dengan munculnya Omni Bus oleh George Shillibeer di kota London pada 1829. Omni Bus adalah kendaraan mirip gerbong beroda besar dengan pintu masuk di belakang. Jumlah kursinya 18 hingga 20 yang ditata sejajar dan berhadap-hadapan. Model Omni Bus ini kemudian menyebar ke kota besar lain, seperti New York dan Paris pada tahun 1830-an. Pada tahun yang sama, George Stephenson meluncurkan kereta api uap yang pertama di Inggris dengan rute Liverpool – Manchester. Perkembangan omni bus berikutnya adalah omni bus susun (double decker). Omni bus inilah embrio pertama lahirnya bus bermotor seperti yang dikenal sekarang (http://id.wikipedia.org/wiki/Wikipedia diakses pada tanggal 26 Februari 2012).
b)      Sepeda
Seperti yang ditulis Ensiklopedia Columbia, nenek moyang sepeda diperkirakan berasal dari Perancis. Perancis sejak awal abad ke-18 mengenal alat transportasi roda dua yang dinamai velocipede. Bertahun-tan, velocipede menjadi satu-satunya istilah yang merujuk hasil rancang bangun kendaraan dua roda. Konstruksinya belum mengenal besi. Modelnya pun masih sangat "primitif". Setelah  seorang Jerman bernama Baron Karls Drais von Sauerbronn yang pantas dicatat sebagai salah seorang penyempurna velocipede. Tahun 1818, von Sauerbronn membuat alat transportasi roda dua untuk menunjang efisiensi kerjanya. Sebagai kepala pengawas hutan Baden, ia memang membutuh sarana transportasi bermobilitas tinggi. Tahun 1839, Kirkpatrick MacMillan, pandai besi kelahiran Skotlandia, membuatkan "mesin" khusus untuk sepeda. Mesin ini mirip mesin pendorong yang diaktifkan engkol, lewat gerakan turun-naik kaki mengayuh pedal. MacMillan pun sudah menghubungkan engkol tadi dengan tongkat kemudi atau setang sederhana.
Sedangkan ensiklopedia Britannica.com mencatat upaya penyempurnaan penemu Perancis, Ernest Michaux pada 1855, dengan membuat pemberat engkol, hingga laju sepeda lebih stabil. Makin sempurna setelah orang Perancis lainnya, Pierre Lallement (1865) memperkuat roda dengan menambahkan lingkaran besi di sekelilingnya (sekarang dikenal sebagai pelek atau velg). Lallement juga yang memperkenalkan sepeda dengan roda depan lebih besar daripada roda belakang. Namun kemajuan paling signifikan terjadi saat teknologi pembuatan baja berlubang ditemukan, menyusul teknik penyambungan besi, serta penemuan karet sebagai bahan baku ban. Namun, faktor safety dan kenyamanan tetap belum terpecahkan. Karena teknologi suspensi (per dan sebagainya) belum ditemukan, goyangan dan guncangan sering membuat penunggangnya sakit pinggang. Setengah bercanda, masyarakat menjuluki sepeda Lallement sebagai boneshaker (penggoyang tulang).
Sehingga tidak heran jika di era 1880-an, sepeda tiga roda yang dianggap lebih aman buat wanita dan laki-laki yang kakinya terlalu pendek untuk mengayuh sepeda konvensional menjadi begitu populer. Trend sepeda roda dua kembali mendunia setelah berdirinya pabrik sepeda pertama di Coventry, Inggris pada 1885. Pabrik yang didirikan James Starley ini makin menemukan momentum setelah tahun 1888 John Dunlop menemukan teknologi ban angin. Laju sepeda pun tak lagi berguncang. Penemuan lainnya, seperti rem, perbandingan gigi yang bisa diganti-ganti, rantai, setang yang bisa digerakkan, dan masih banyak lagi makin menambah daya tarik sepeda. Sejak itu, berjuta-juta orang mulai menjadikan sepeda sebagai alat transportasi, dengan Amerika dan Eropa sebagai pionirnya. Kini sepeda mempunyai beragam nama dan model. Pengelompokan biasanya berdasarkan fungsi dan ukurannya ( www.rizkibeo.wordpress.com, diakses pada tanggal 26 Februari 2012.)

c)      Mobil
Mobil pertama di Amerika Serikat adalah hasil ciptaan dari  Oliver Evans pada 1789. Pada tahun 1804 Evans mendemonstrasikan mobil pertamanya, yang bukan hanya mobil pertama di AS tapi juga merupakan kendaraan amfibi pertama, yang kendaraan tenaga-uapnya sanggup jalan di darat menggunakan roda dan di air menggunakan roda padel. Umumnya mobil pertama mesin pembakaran dalam yang menggunakan bensin dibuat hampir bersamaan pada 1886 oleh penemu Jerman yang bekerja secara terpisah. Karl Benz pada 3 Juli 1886 di Mannheim, dan Gottlieb Daimler dan Wilhelm Maybach di Stuttgart. Pada 5 November 1895, George B. Selden diberikan paten AS untuk mesin mobil dua tak. Paten ini memberi dampak negatif pada perkembangan industri mobil di AS. Penerobosan spektakuler dilakukan oleh Berta Benz pada 1888. Mesin-uap, listrik, dan bensin bersaing untuk beberapa dekade, dengan mesin bensin pembakaran dalam meraih dominasi pada 1910-an.
Garis-produksi skala besar pembuatan mobil harga terjangkau dilakukan oleh Oldsmobile pada 1902, dan kemudian dikembangkan besar-besaran oleh Henry Ford pada 1910-an. Dalam periode dari 1900 ke pertengahan 1920-an perkembangan teknologi otomotif sangat cepat, disebabkan oleh jumlah besar (ratusan) pembuat mobil kecil yang semuanya bersaing untuk meraih perhatian dunia. Pengembangan utama termasuk penyalaan elektronik dan self-starter elektronik (keduanya oleh Charles Kettering, untuk Perusahaan mobil Cadillac di tahun 1910-1911), suspensi independen, dan rem empat ban. Ford Model T adalah salah satu mobil pertama yang harganya terjangkau konsumen (1927). Pada tahun 1930-an, kebanyakan teknologi dalam permobilan sudah diciptakan, walaupun sering diciptakan kembali di kemudian hari dan diberikan kredit ke orang lain. Misalnya, pengemudian roda-depan diciptakan kembali oleh Andre Citroën dalam peluncuran Traction Avant pada 1934, meskipun teknologi ini sudah muncul beberapa tahun sebelumnya dalam mobil yang dibuat oleh Alvis dan Cord, dan di dalam mobil balap oleh Miller.
Setelah 1930, jumlah produsen mobil berkurang drastis berpasan dengan industri saling bergabung dan matang. Sejak 1960, jumlah produsen hampir tetap, dan inovasi berkurang. Dalam banyak hal, teknologi baru hanya perbaikan dari teknologi sebelumnya. Dengam pengecualian dalam penemuan manajemen mesin, yang masuk pasaran pada 1960-an, ketika barang-barang elektronik menjadi cukup murah untuk produksi massal dan cukup kuat untuk menangani lingkungan yang kasar pada mobil. Dikembangkan oleh Bosch, alat elektronik ini dapat membuat buangan mobil berkurang secara drastis sambil meningkatkan efisiensi dan tenaga (http://id.wikipedia.org/wiki/Wikipedia, diakeses pada tanggal 26 Februari 2012)
2.3 Sistem jalan lalu-lintas Trasportasi Darat
Sudah menjadi kenyataan bahwa daerah perkembangan peradaban selalu terletakdi jalan lalu-lintas perdagangan. Meskipun jalan itu belum baik seperti sekarang. Dahulu jalan masih belum teratur. Hanya jalan di kota yang sudah teratur dan terawat. Pada abad ke-6 sebelum masehi, di Babylonia telah dikenal jalan yang bagus. Jalan  ini digunakan sebagai kafilah-kafilah yang datang dari Mesir, India dan Asia Kecil. Setelah Persia mengalahkan bangsa-bangsa Asia, mereka membuat jalan-jalan yang baik. Jalan ini digunakan terutama oleh Iskandar Zulkarnain menaklukkan bangsa Persia. Dan terjadi pada abad ke-4 sebelum masehi.
Didaratan Cina, pada 3000 tahun yang lalu, yaitu pada waktu dinasti Chou, telah dikenalkan jalan-jalan yang baik. Lalu lintaspu telah ramai. Oleh karena itu, lalu diadakannya peraturan-peraturan lalu lintas. Misalnya: semua kendaraan beroda, panjang porosnya ditentukan dan seragam. Dengan demikian, bekas-bekas roda itu selalu membuat aluryang sama. Akibatnya, alur-alur itu lama-lama menjadi padat dan rata serta keras. Dengan demikian kendaraan bida berjalan dengan cepat. Dan selanjutnya perkembangan jalan menjadi begitu pesat dan membentuk lahirlah system jalan raya (Pratignjo,17:1982).
System jalan raya tidak terlepas dari sejarah panjang penemuan jalan yang dilakukan secara kebetulan. Pada awalnya jalan hanya berupa jejak manusia yang mencari kebutuhan hidup ataupun sumber air. Setelah manusia mulai hidup berkelompok jejak-jejak tersebut berubah menjadi jalan setapak. Dengan mulai digunakannya hewan-hewan sebagai alat transportasi, jalan mulai dibuat rata. Jalan pertama di Mesopotamia berkaitan dengan ditemukannya roda. Konstruksi pengerasan jalan berkembang pesat pada zaman keemasan Romawi. Perkembangan konstruksi pengerasan seakan berhenti dengan mundurnya kekuasaan Romawi sampai awal abad ke 18. Pada saat itu beberapa ahli dari perancis, Skotlandia menemukan system-sistem konstruksi pengerasan jalan dan sebagian sampai saat ini masih umum digunakan di Indonesia maupun di negara-negara lain di dunia.
John Lounden Mac Adam (1765-1836), orang Skotlandia memperkenalkan konstruksi perkerasan perkerasan yang terdiri dari batu kecil atau batu kali, pori-pori diatasnya ditutup dengan batu yang lebih kecil atau halus. Jenis perkerasan ini dikenal dengan nama perkerasan Macadam. Untuk memberikan lapisan yang kedap air, maka diatas lapisan macadam diberi aspal dan ditaburi pasir kasar. Perre Marie Jerome Tresagut (1757-1834) dari Perancis mengembangkan system lapisan batu pecah dilengkapi dengan drainase, kemiripan melintang serta mulai menggunakan pondasi dari batu. Thomas Telford (1757-1834) dari Skotlandia membangun jalan mirip dengan apa yang dilaksanakan Tresguet. Konstruksi kekerasanya terdiri dari batu pecah berukuran 15/70 sampai 25/30 yang disusun tegak.batu-batu kecil diletakkan diatasnya untuk memberikan permukaan yang rata. System ini dinamakan system jalan raya Telford dan di Indonesia pada zaman dahulu menggunakan system ini (Sukirman,2:1999). Hal yang menjadi persoalan utama dari seorang insinyur jalan raya dan masyarakat sekarang adalah lokasi jalan raya. Jalan raya yang kurang tepat lokasinya, rancangannya, pembangunan atau perbaikannya akan mengalami pengikisan (erosi) atau endapan (sedimentasi) yang alan membahayakan keamanan lalu lintas jalan (Sutanto,42:1992).
Catatan tentang jalan di Indonesia tak banyak ditemukan. Pembangun jalan yang tercatat dalam sejarah bangsa di Indonesia adalah peembangunan jalan pos pada zaman pemerintahan Daendles, yang dibangun dari Anyer sampai Panarukan, membentang sepanjang pulau Jawa. Diluar pulau Jawa pembangunan jalan hamper tidak berarti. Pada awal 1970 Indonesia mulai membangun jalan-jalan dengan lebih baik. Yaitu dengan pembangunan tol Jakarta-Bogor-Ciawi. Setelah perkembangan sistem jalan raya, berkembanglah system perangkutan dimana yang menjadi unsur pokok adalah sarana dan prasarananya (Warpani,31:1990).











Tidak ada komentar:

Posting Komentar